Rabu, 23 Juli 2008

JIKA PADA AKHIRNYA

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa tidak dinikmati saja,
Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.

Jikalah luka & kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
Sedang ketabahan & kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah kebencian & kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa,
Sedang menahan diri adalah lebih berpahala.

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya,
Sedang taubat itu lebih utama.

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
Sedang kedermawanan justru akan melipat gandakannya.

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti membusung dada & membuat kerusakan di dunia,
Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera.

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin memiliki & selalu bersama,
Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dirasakan sendiri,
Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
Sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.

Suatu hari nanti,
Saat semua telah menjadi masa lalu,
Aku ingin ada di antara mereka,
Yang bertelekan di atas permadani,
Sambil bercengkerama dengan tetangganya,
Saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu,
Hingga mereka mendapat anugerah itu.

Duhai kawan,

Dulu aku miskin & menderita,
Namun aku tetap berusaha senantiasa bersyukur & bersabar.
Dan ternyata,
Derita itu hanya sekejap saja dan cuma seujung kuku,
Dibanding segala nikmat yang kuterima di sini.

Wahai kawan,
Dulu aku membuat dosa sepenuh bumi,
Namun aku bertobat & tak mengulang lagi hingga maut menghampiri,
Dan ternyata,
Ampunan-Nya seluas Alam Raya,
Hingga sekarang aku berbahagia.

Suatu hari nanti,
Ketika semua telah menjadi masa lalu,
Aku tak ingin ada di antara mereka,
Yang berpeluh darah dan berkeluh kesah,
Andai di masa lalu mereka adalah tanah saja.

Duhai...

Harta yang dahulu kukumpulkan sepenuh raga,
Ilmu yang kukejar setinggi langit,
Kini hanyalah masa lalu yang tak berarti,

Mengapa dulu tak kubuat menjadi amal jariah yang dapat menyelamatkanku kini?

Duhai...

Nestapa,
Kecewa,
Dan luka yang dulu kujalani,
Ternyata hanya sekejap saja dibanding sengsara yang harus kuarungi kini,
Mengapa aku dulu tak sanggup bersabar meski hanya sedikit jua?

Salam...